Objek Kajian Semiotika Lukisan "Tjap Go Meh" (Karya Sindu Sudjojono, 1940)

 

Pendahuluan

Sindudarsono Sudjojono lahir dari keluarga transmigran asal Pulau Jawa, Mei 1913, ia adalah seorang maestro seni rupa Indonesia asal Sumatra Utara.  Ia dijuluki sebagai Bapak Seni Rupa Modern Indonesia, karena Sudjojono adalah seniman pertama Indonesia yang memperkenalkan modernitas seni rupa Indonesia sesuai dengan fakta yang ada. 

Sewaktu kecil, Sudjojono mengenyam pendidikan di Hollandsch Inlandsche School atau sekolah kolonial Belanda, tahun 1925.  Setamatnya dari HIS, ia lanjut bersekolah di Sekolah Menengah Pertama di Cimahi dan menyelesaikan sekolah guru di Taman Guru, Perguruan Taman Siswa, Yogyakarta. Sewaktu di Yogyakarta, ia sempat belajar sebagai montir sebelum belajar melukis kepada RM Pirngadie selama beberpa bulan. Kemudian, ketika berada di Jakarta, Sudjojono belajar kepada pelukis Jepang, Chioyi Yazaki. 

Setelah belajar melukis, Sudjojono akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kariernya sebagai seorang pelukis.  Ia menjadi pelukis dan juga pemikir yang melalui karya dan tulisan-tulisannya dapat membangun seni rupa Indonesia yang beridentitas Indonesia. Menurut Sudjojono, lukisan jangan hanya menggambarkan sawah-sawah yang menguning dan gunung yang biru, tetapi realitas keadaan pada saat itu.  Dalam konferensi pers Pameran Mukti Negeriku!, Jumat (27/8/2021), Santy Saptari, kurator Pameran Mukti Negeriku mengatakan bagi Sudjojono, seni harus berperan dalam kehidupan masyarakat.

Lukisannya memiliki ciri khas kasar, goresan, dan sapuan bagai dituang begitu saja ke kanvas.  Objek lukisannya lebih menonjol kepada kondisi faktual bangsa Indonesia yang diekspresikan secara jujur apa adanya. 

Isi

Bentuk Formal : Lukisan bertema kemanusiaan 

Menggunakan metode kualitatif, lukisan yang berjudul "Tjap Go Meh" yang memiliki tema kemanusiaan.

Dengan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotika dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif.


Penanda : 

Lukisan yang diabadikan dengan menjunjung toelranis antar agama dengan terus mengangkat kebudayaan yang tercipta di lingkungan masyarakat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semiotika dalam kehidupan sehari hari

Kajian Hermeneutika