Seperti Gembira Dalam Sunyi

 

Bagi semua orang keramaian mungkin menjadi sesuatu yang membahagiakan, namun dimata seorang remaja yang menginjak dewasa ini keramaian adalah hal yang menambah rasa sunyi yang ada dalam dirinya.

Ini tentang seni yang terbentuk abstrak, saling bertabrakan membentuk sebuah ciri di dalam suatu ruangan, ibarat kegembiraan dan keramaian di dalam suatu lingkup. Seni yang dituangkan di dalam ruangan, di pamerkan di dalam galeri.

Di suatu hari saya tertarik dengan pameran yang dijadwalkan di Galeri Nasional Indonesia, saya penasaran tentang seni yang dipamerkan oleh Otty Widasari. Banyak hal yang menarik menurut saya, tentang film yang dibuat dengan sentuhan ketenangan jiwa, mendesain ruangan dengan lakban yang saling bertabrakan tanpa arah satu sama lain tak bertemu namun saling melengkapi, seperti menggambarkan keramaian dalam ruang hampa, berisikan tulisan sejarah, tulisan sindiran kritis dan tulisan penyemangat tentang kehidupan.

Saya tertarik menyampaikan ini karena, di dalam kesunyian itu sendiri terdapat kegembiraan dengan tidak harus keluar mencari sesuatu yang lebih ramai untuk menjadi bahagia. 

Di ruangan tersebut menurut saya banyaknya garis bisa menunjukan masalah, namun dengan warna yang ramai bisa diartikan dengan bahagia, gembira, di suatu ruang, banyak masalah namun masih terdapat kebahagiaan walau sedikit diruang yang sudah terbentuk, sunyi merasa tertekan dan sulit bergerak menyuarakan pendapat untuk sekedar membahagiakan diri.



Anes Pritha Harisno

202046500051

S4A


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semiotika dalam kehidupan sehari hari

Objek Kajian Semiotika Lukisan "Tjap Go Meh" (Karya Sindu Sudjojono, 1940)

Kajian Hermeneutika